Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Polemik Diri

Helaan nafas sering terdengar Bersyukur saja masih terhitung Berkomentar adalah khasnya Tapi lamban dalam bertindak Terkadang itu yang ku nilai dari seorang teman Namun kaca terlalu banyak di rumah Tengok ke kanan, kiri, atas, dan bawah Selalu ada tanda yang sama kepada diri Malu mengakui, dan menjadi munafik Jadi buta mata, jalan kearah yang salah Setiap jalan ada persimpangan dua arah Apakah masih ada akal dan nurani dia? Aku berjalan terlalu jauh di jalanan menusuk Terlalu banyak tikungan tajam yang tidak siap ku lewati Pikiranku ramai seperti pasar Tidak ada hentinya sampai waktu yang melakukan

Musim Hujan

Selamat datang musim hujan. Musim terselip sejuta kenangan. Baik buruk suatu kejadian. Pelangi tetap bersinar setelahnya. Akan banyak cerita yang tertulis. Penantian yang belum usai. Pertanggungjawaban diri. Dan suatu permulaan yang manis. Tidak terpikirkan lamanya hari. Namun menikmati lamanya hari. Tiap tetes hujan tidak akan melemahkan. Walaupun memang selalu ada kesedihan. Jangan menunduk ketika hujan turun. Ia tidak ingin menakutimu. Sedikit menadahkan tangan, bermain di genangan air. Bisa membuat kamu senang bukan?

Gulana Hari Ini - JKT - 11:06 PM

Gerangannya tak pernah pudar Walau sejengkal angin berlalu Ia tetap ada. Kecil katanya diriku Diterpa angin hancur sudah Tidak kokoh seperti bangunan Ia perlahan menemukan genggaman baru Pilu sampai seminggu Kecil kehilangan rumahnya Berlari lepas dalam memori Terjatuh duduk dalam nyata Para besar menyudutkannya Tidak ada tumpuan menepi Berteriak saja tidak mampu Hanya sunyi jawabnya

Yang Tersayang - JKT - 11:56 PM

Sinar matahari pagi ini begitu berbeda Embun pagi pun merasakan yang sama Jatuhan daun-daun di tanah hari ini Tidak sama dengan jumlah pengorbananmu. Aku tidak akan menghitungnya Perjuangan yang kamu lalui sudah begitu pelik Mendengarnya semua membuatku terbawa Akan halnya kamu waktu itu. Kamu adalah hal yang selalu aku syukuri Hadirnya dirimu membuatku merasa hidup Tetes air mata yang kita lalui Tawa yang menggema di saat kita berkumpul Ingatlah menjadi sebuah momentum yang berharga Kicauan burung di sore hari menyadarimu Umur bukanlah sesuatu yang harus kamu takutkan Kamu tahu bahwa selalu ada kita disampingmu Tajamnya belokan jalanan tidak akan menakutimu Aku bangga memilikimu Kamu seseorang yang tangguh Kamu seseorang yang penyayang Kamu pantas disayang Setiap helaan atas kegusaranmu Semoga bisa terganti dengan sepadan Aku yakin Allah tidak akan pilih kasih dengan umatnya. Mama Selamat ulang tahun Hidup memang penuh den...

Kamu Tahu Itu - JKT - 1:36 AM

Terkadang rasanya salah jika menutupi khayalan diri. Aku sama seperti halnya semua bermimpi. Ingin merasakan rayuan angin bersama dengan ilusi. Tenggelam bersama memori. Ayolah, ini bukan teori yang sama. Semuanya hanya kekosongan belaka. Suara yang merdu bahkan terdengar lara. Hingga sunyi muncul pada waktunya. Aku takut kepada malam. Kamu sering hadir di hariku yang kelam. Belaian memori serasa tidak cukup ku selam. Tulisan diri tertulis dalam semalam. Jujur itu alasan kepercayaan. Rasanya belum cukup emosi ku sampai di sana. Jutaan kalimat dari heningnya hujan. Kamu tahu apa yang ku rasakan.

Aku Sudah Tahu - JKT - 3:50 AM

Barusan ku dengar suara bisik-bisik Rasanya menggelitik Suara itu terdengar ceria Bahkan merdu di telinga Itu bukan tentangku Semut yang lewat di dahan pohon juga tahu hal itu Aku terlalu naif Menutup segala kemungkinan tentang Buruknya hujan yang turun terus-menerus membuat genangan air Atau tentang buruknya jika malam ini tidak berakhir Ini perasaanku Aku tahu itu Ini tanggung jawabku Aku sudah tahu Di sini berharap kamu hilang saja terbawa waktu Karena aku lelah Bisik-bisik itu selalu menghantuiku Bagai malam yang tak perlu disinari lampu Aku sudah tahu Kamu memang bukan untukku

Selepas Pulang - JKT - 7:46 PM

Selepas pulang Cuaca yang cerah menjadi kelabu Hujan akan turun Aku memperlambat langkahku Dibalik kilatan petir Aku menutup mataku Gaungannya yang keras Seperti membangunkanku Meneteslah sudah hujan itu Termenung memikirkannya lagi Berbalik mencoba membenarkan Tapi hilang Hujan rintik-rintik Masih termenung di tempat Mencoba meninggalkan Tidak bisa Hujan tidak mengizinkan aku pulang Rintiknya pun tidak membantu Tidak ada langkah yang menemani Aku sendiri

Debu Kemarin - JKT - 9:49 PM.

Debu kemarin Serasa masih menyelisik kembali ke dalam kalbu Gumpalan awan yang terlihat Tidak seperti apa yang dilihat Ingin ku tengok Tapi untuk apa ? Karena kemarin Hanyalah kelabu Buktinya fana Tidak bisa terpegang erat Seperti halnya kemarin keinginan itu Hanya seperti pasir Jika erat Ia tetap terjatuh Tidak utuh Debu kemarin Serasa masih menyelisik kembali ke dalam kalbu Aku harus apa ? Ketika angin lalu menamparku Membawa serpihan debu itu Meninggalkan ku dengan kebingungan Haruskah aku kembali ? Mungkin kisah ini fiktif Yang bisa diingat baik-baik Mau aku Atau kamu Ini ilusi Seperti pasir Yang terombang ambing terbawa air

Apa perasaan ini salah part 2

Deina POV Ucapan Ferdi masih terngiang-ngiang di pikiranku padahal seminggu sudah berlalu dan aku sangat menghindari topik pembahasan tentang percintaan dan segala macam anaknya. Kami masih berteman seperti biasanya, walaupun terkadang sedikit canggung jika ia menatapku terlalu lama. Tadi di sekolah pun dia begitu, menatapku terlalu lama saat aku bercerita tentang Melisa yang sedang suka anak kuliahan. Tatapannya begitu membuat jantungku rasanya mau meledak, berdetak terlalu kencang. drrtt.. drrtt.. drrtt.. Lamunan ku terhenti, ada telepon dari nomor yang tidak aku kenal. "Halo ?" "Dei, ini Pras. Masih inget aku kan ?," tanya seorang lelaki itu yang mengaku namanya Pras. Aku mencoba mengingatnya. Pras ya ?  Tanya ku dalam hati, mencoba mengingat nama lelaki itu. Tetapi hasilnya nihil. Aku tidak bisa ingat siapa Pras itu. "Ternyata kamu memang udah lupa," sambung lelaki itu yang terdengar suara kecewa yang membuat aku merasa tidak enak. ...

#NerdReview : Film My Annoying Brother / Hyeong (형)

Hwaaaa~ Hwaaaa~ Hwaaaa~ Okay saya terlalu overrated nunjukin kalau, yaaaa! Saya sedih banget nonton film ini! This is just a first my reaction, before I show you another reaction, let me tell you a identity of film My Annoying Brother / Hyeong (형) My Annoying Brother Sutradara Kwon Soo-Kyung Produser Lee Yong-nam Choi Nak-kwon Skenario Yoo Young-A Pemeran Jo Jung-suk Do Kyung-soo Park Shin-hye Musik Park Inyoung, Kim Tae Sung Sinematografi Ki Se-hoon Penyunting Shin Min-kyung Perusahaan produksi Good Choice Cut Pictures Distributor CJ E&M Tanggal rilis  November 23, 2016 Templat:Country data HK  December 8, 2016  December 9, 2016 Durasi 110 mins Negara South Korea Bahasa Korean (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/My_Annoying_Brother) Sinopsis film ini, berawal dari seorang lelaki yang bernama Go Doo Shik yang diperankan Jo Jung Suk keluar dari penjara, dengan sebuah alibi adiknya yang bernama Go Doo Young...

Semesta Memecahkan Biru dan Nadhira

Judul                     : Petjah Penulis                  : Oda Sekar Ayu Genre                    : Teen Fiction Jumlah Halaman   : 314 halaman Penerbit                 : Elex Media Komputindo Tahun Terbit         : 2017 Harga                    : Rp 60.000 Petjah adalah novel yang bercerita tentang kehidupan seorang remaja SMA. Tokoh utamanya adalah Nadhira Amira, siswa dari kelas akselerasi yang menyukai teman sekelasnya Dimas Baron tetapi ia membenci Nadhira. Setahun berlalu, di saat keadaan Nadhira dan Dimas mulai membaik, datanglah Ambrosius Biru, siswa kelas 3 SMA yang dijuluki “King of the King”-nya satu sekolah. Biru yang suka ribut antar sekolah berbeda dengan apa yang dilihat Nadhira. Uniknya perte...